Senin, 20 Agustus 2012
Salam Himanika!!! “Kita Ada Karena Kontribusi”


Himpunan Mahasiswa Elektronika dan Informatika (HIMANIKA)  adalah salah satu organisasi yang bergerak ditingkat jurusan yaitu Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatika, Fakultas Teknik, UNYyang terdiri dari tiga prodi yaitu Pendidikan Teknik Elektronika(S1), Teknik Elektronika(D3) dan Pendidikan Teknik Informatika(S1).
no image

 
karbolmilan.jpg

by : nurhadi
 
Minyak jelantah, atau limbah minyak goreng biasanya hanya dibuang  begitu saja setelah digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga maupun pengusaha usaha kecil  warung makanan yang menjajakan berbagai jenis makanan.  Banyak yang belum tahu,  limbah minyak jelantah ini bila dibuang ke perairan, sukar untuk hilang  karena sifatnya yang nonpolar sehingga tidak bisa larut dalam air.
Jilbab Gaul,, Jilbab Modis


Istilah “jilbab gaul”, “jilbab modis” atau “jilbab keren”…tentu tidak asing di telinga kita, karena nama-nama ini sangat populer dan ngetrend di kalangan para wanita muslimah. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan mengenakan jilbab model ini dan beranggapan ini lebih sesuai dengan situasi dan kondisi di jaman sekarang. Ironisnya lagi, sebagian dari mereka justru menganggap jilbab yang sesuai dengan syariat adalah kuno, kaku dan tidak sesuai dengan tuntutan jaman
Nabi Syu'aib Alaihissalam

 
Nabi Syu’aib ‘alaihissalam tinggal di kota Madyan yang letaknya di Yordania sekarang. Ketika itu, masyarakatnya kafir kepada Allah dan melakukan berbagai kemaksiatan, seperti membajak dan merampas harta manusia yang melintasi mereka. Mereka juga menyembah pohon lebat yang disebut Aikah
no image

Dulu sekali, sebelum kamu ada:
[1] Ayahmu adalah lelaki yang mengerahkan segala jerih termampu tuk mencari modal agar bisa menikahi ibumu.
[2] Jikalau rupanya kakekmu lah yang menanam modal pelaminan, tentu ayahmu dulu telah berupaya suburkan modal batin.
 
Lalu, ketika kau terlahir dan tumbuh kecil:
[1] Ingatlah ketika ayahmu pulang malam dari kerja; disambut olehmu dan ibumu.
[2] Letih dan payah agaknya tertera di baris bulu matanya. Sungguh ia berupaya mencari nafkah untukmu dan ibumu.
[3] Pernah dulu ayahmu sakit...tak mampu merangkulmu kembali. Dan kau dan ibumu pun merindukan ceria ayah kala itu.
[4] Dan setelah ayahmu pulih, kembali ia bangkit menata jam-jam hidup yang sebelumnya terberai.
[5] Dan kala itu, masa-masa itu...ayahmu begitu muda. Senyumnya tiada gersang, seri wajahnya sering terpandang dan senja umurnya belum menjelang.

Kini, setelah dewasa:
[1] Jikalau ayahmu masih belum pergi meninggalkan, lihatlah goresan perjuangan di raut dan keriput kulitnya...terlebih wajahnya.
[2] Jikalau ayahmu masih belum pergi meninggalkan, simaklah batuk-batuk senja menahan rasa sakit...kau tahu jika pagi telah terjelang, senja kemudian akan menjelang.
[3] Jikalau ayahmu masih bisa kau tatap wajahnya dan masih kau dengar suaranya, satu pintu surga masih terbuka...
 
Jikalau ia telah tiada...harga tak lagi tertera...mahalnya tak lagi terbeli...segala sesuatu takkan kau fahami seberapa besar termakna, kecuali setelah hilangnya ia...
 
[a courtesy to : Hasan Al-Jaizy].
no image

Menyusun shaff
Hadits dari Abu Mas’ud, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam diriwayatkan bahwa beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
لِيَلِنِيْ مِنْكُمْ أُولُو الْأَحْلامِ وَالنُّهَى ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
“Hendaklah yang ada di belakangku (shaf pertama bagian tengah belakang imam) adalah kalangan orang dewasa yang berilmu.  Kemudian diikuti oleh mereka yang lebih rendah keilmuannya.  Kemudian diikuti lagi oleh kalangan yang lebih rendah keilmuannya” [HR. Muslim no. 432].
Hadits ini mengandung faedah bahwa menyusun shaf sesuai dengan urutan keutamaan di belakang imam.  Hendaknya di belakang imam adalah orang-orang yang lebih faqih di bidang agama dan lebih bagus hafalan/bacaannya dalam Al-Qur’an dibandingkan yang lain; sebagaimana imam dipilih berdasarkan yang demikian[1]. Hal tersebut mengandung hikmah bahwa bila sewaktu-waktu imam lupa/salah dalam bacaan Al-Qur’an, makmum dapat mengingatkannya.  Atau sewaktu-waktu imam ada udzur syar’i (misal batal, sakit, dan lain-lain) sehingga imam tidak bisa meneruskan shalatnya, maka orang yang di belakangnyalah yang akan maju menggantikan dan meneruskan imam sebelumnya memimpin shalat berjama’ah.[2]
no image

Ramadhan telah berlalu dan momentum introspeksi diri pun –insya Allah- telah dilakukan. Apakah kita telah puas dengan keadaan kalbu kita ataukah merasakan kekurangan dan melakukan perbaikan di bulan mulia tersebut? Mudah-mudahan kita termasuk yang kedua.
Setelah kita bersusah payah mengeluarkan dan mengorbankan waktu, tenaga dan harta milik kita untuk merubah keadaan menjadi lebih baik dan sempurna. Perlu sekali kita mengecek hasilnya, apakah kalbu kita telah sehat kembali ataukah masih sakit atau malahan semakin keras –Wal’iyadzubillah-?
no image

Hari Jum'at kemarin kita memperingati apa ya?

yups, hari Jum'at kemarin bertepatan tgl 17 Agustus, yaitu hari kemerdekaan Indonesia ke-67. tepat enam puluh tujuh tahun yg lalu bangsa kita berhasil memberikan kepada kita, anak cucu mreka, sebuah pemberian yg sangat luarbiasa, kemerdekaan bangsa Indonesia.  Kemerdekaan yg diberikan dg susah payah, dg perjuangan sampai titik darah penghabisan...

Sudah sepatutnyalah kita sebagai anak cucu yg berbudi luhur, tidak melupakan jasa para pendahulu kita yg sangat luarbiasa tersebut dengan melakukan berbagai kegiatan pembangunan dan perbaikan untuk kebaikan bangsa Indonesia ke depannya.

Selain itu, hari kemerdekaan tahun ini juga bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, yaitu Ramadhan ke-27 bagi yang berpuasa tgl 21 Agustus.
Sabtu, 18 Agustus 2012
no image

ANGIN-ANGIN sejuk mengipas-ngipas wajah manusia. Mengepung anggota tubuh rakyat Parepare. Tetapi, seorang lelaki berusia 21 tahun menuai kegerahan di kota itu.

“Aku ingin menikahimu!” tegas suara Umar di ujung telepon sembari mengucurkan keringat melalui celah leher bajunya.

“Iya, aku juga siap!” suara wanita itu menjawab keseriusan Umar. Perasaan Umar serasa terbang bak burung yang baru lepas dari sangkarnya. Keringatnya mengering tiba-tiba di tepi leher bajunya.

Dua manusia tengah menapaki jalan menuju jenjang kesucian. Mereka saling berjauhan. Umar berlibur di Kota Parepare, sementara wanita itu di Kabupaten Pangkep. Meskipun jarak mereka berjauhan, tapi komunikasi lewat telepon itu semakin memperkecil jarak tersebut. Bahkan semakin dekat, hanya 5 cm.

Enam bulan yang lalu…
no image

Seseorang hendaknya membagi waktu siang dan malamnya. Semestinya dia memanfaatkan sisa umurnya, karena sisa umur seseorang tidak ternilai harganya.

Waktu terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur.
Waktu terbaik untuk membahas/meneliti (suatu permasalahan) adalah di awal pagi.
Waktu terbaik untuk menulis adalah di tengah siang.
Waktu terbaik untuk menelaah dan mengulang (pelajaran) adalah malam hari.


Al-Khathib t berkata:

“Waktu terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur, setelah itu pertengahan siang, kemudian waktu pagi.”

Beliau berkata lagi:

“Menghafal di malam hari lebih bermanfaat daripada di siang hari, dan menghafal ketika lapar lebih bermanfaat daripada menghafal dalam keadaan kenyang.”

Beliau juga berkata:

“Tempat terbaik untuk menghafal adalah di dalam kamar, dan setiap tempat yang jauh dari hal-hal yang melalaikan.”

Beliau menyatakan pula:

“Tidaklah terpuji untuk menghafal di hadapan tetumbuhan, yang menghijau, atau di sungai, atau di tengah jalan, di tempat yang gaduh, karena hal-hal itu umumnya akan menghalangi kosongnya hati.”

Diambil dari Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim fi Adabil ‘Alim wal Muta’allim, karya Al-Qadhi Ibrahim bin Abil Fadhl ibnu Jamaah Al-Kinani t, hal. 72-73, cet. Darul Kutub Al-Ilmiyyah)

Sumber : http://asysyariah.com/waktu-dan-tempat-menghafal-ilmu.html

no image

hanya sebagai renungan kecil
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

yuk kita berhitung sejenak,,,

Dimisalkan kita hidup 60 tahun (dihitung sesuai umur Rasulullah.
Di dalam 60 tahun itu kita hidup sekitar 31.536.000 menit.

Untuk Shalat 5 waktu sampai kita umur 60 tahun, kita perlu:
5 menit x 5 (waktu) x 365(hari) x 49(tahun) = 447,125 menit ..

Kenapa dikali 49 ? karena kita diwajibkan shalat pada saat umur 12 tahun. Jadi 60 tahun – 11 tahun = 49 Tahun ..

447,125 dibagi 31,536,000 dikali 100 = 1.4 % ...

====> CUMA DIBUTUHKAN 1.4 % DARI HIDUP KITA UNTUK MENGIKUTI KEWAJIBAN PERINTAH SHALAT KEPADA ALLAH SEBAGAI WUJUD SYUKUR KITA KEPADA-NYA ...

Jadi sebenernya kita itu sombong sekali kalo tidak SHALAT 5 WAKTU ...


=========================================================================
jika kita diajarkan sholat lima waktu sejak umur 5 tahun, bahkan waktu hidup kita tetap masih banyak.
=========================================================================
Rabu, 08 Agustus 2012
no image

"Honeyku datangdatang udah marah gara-gara salahku yang lalu

Kalo udah marah gak mau dipegang, gk mau dipeluk.. Ahh nyebaai
Tapi maaf ya sayang udah buat kamu marah"

iki draft jaman kapan kok gak ada kelanjutan e,, di post waelah
wkwk
maaf ya sayang:-*
 
Minggu, 05 Agustus 2012
Aku Gak Butuh Orang yang Hanya Pura-pura Sayang!!!

Cintai dia tapi jangan harapkan aku lagi

mungkin kau sudah mempunyai . . .

dan menemui . . .


orang yang paling kau suka

aku akan senang jika kau benar-benar

telah menemukan orang yang paling kau suka

dan yang bisa membangkitkan semangatmu

dan yang lebih baik dari diriku

aku akan senang jika kau mencintainya

karena aku hanya ingin melihatmu senang & bahagia

jangan kau sakiti dia

jangan kau buat dia pelarian

aku yakin dia mencintaimu

sama seperti aku mencintaimu dulu

dan cobalah untuk mencintai dia

dan jangan harapkan aku lagi

karena aku sudah tidak pantas untukmu

**SK