Mengukur Massa jenis Zat Padat

A.  Tujuan

Menentukan massa jenis zat padat yang mempunyai bentuk istimewa (teratur) 

B.  Alat dan Bahan

1. Jangka sorong
2. Mikrometer sekrup
3. Timbangan atau neraca
4. Benda yang akan dicari massa jenisnya (kubus dan silinder)

C.  Dasar Teori

Massa jenis suatu zat/benda adalah massa benda itu dibagi volumenya atau bilangan yang menyatakan beberapa gram massa tiap-tiap 1 cm³ zat itu.

                                 dimana,          = massa jenis benda

                                                   m = massa benda

                                                   V = volume benda

Volume kubus (V)     = L³ , dimana L = rusuk kubus

Volume silinder (V)   = πr²t, dimana t = tinggi silinder

D.  Cara Kerja

1. Mengukur volume benda yang akan dicari massa jenisnya dengan memakai jangka sorong/mikrometer sekrup.
2. Menimbang benda, sehingga massa benda dapat diketahui besarnya, dengan memakai timbangan.
3. Massa jenis dapat dicari dengan menggunakan rumus ρ =  gr/cm³.
4. Melakukan percobaan sebanyak 5 kali

E.   Hasil Percobaan

No.	Bahan dan Code	m (gr)	r (cm)	l (cm)	Vs(r2t)	Vk (L3)	ρkubus / ρsilinder
1.	Kuningan (kubus)	68,1 g	2,9 cm	-	-	24,4 mL	2,79
2.	Aluminium (kubus)	21,4 g	2,9 cm	-	-	24,4 mL	0,87
3.	Tembaga (silinder)	21 g	5,2 cm	3,1 cm	26,4 mL		0,79
4.	Aluminium (silinder)	1,6 g	5,2 cm	3,1 cm	26,4 mL		0,06

F.  Jawab Pertanyaan

1.   Kesalahan mutlak jangka sorong/mikrometer sekrup adalah 0,05 mm. Pada dasarnya kesalahan mutlak = ½ satuan angka yang terakhir. Misal, X_Cu (silinder) = 10,41 memiliki, maka kesalahan mutlak mikrometer sekrup tersebut adalah

10,41 memiliki – 0,05 memiliki = 10,36 mm

10,41 memiliki + 0,05 memiliki = 10,46 mm

Jadi, kemungkinan pengukuran terletak antara 10,36 – 10,46 mm

2.   Kesalahan dalam pengukuran, sikap pengamat saat melakukan percobaan, ketepatan dalam membaca skala dan pembulatan angka saat percobaan dilakukan.

3.   Massa jenis zat bergantung pada massa benda dan volume benda tersebut. Karena

G.    Kesimpulan

Jadi, massa jensi balok kuningan adalah 2,79 g/mL (lebih besra dari ρ air), massa jenis balok aluminium adalah 0,87 g/mL (lebih kecil dari ρ air). Sedangkan pada silinder aluminium massa jenisnya adalah 0,06 g/mL (lebih kecil dari ρ air).