by : nurhadi
Minyak jelantah, atau limbah minyak goreng biasanya hanya
dibuang begitu saja setelah digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga maupun
pengusaha usaha kecil warung makanan yang menjajakan berbagai jenis
makanan. Banyak yang belum tahu, limbah minyak jelantah ini bila
dibuang ke perairan, sukar untuk hilang karena sifatnya yang nonpolar
sehingga tidak bisa larut dalam air.
Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNY yang tergabung dalam tim
Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) yaitu Hasan Ashari,
Asri Novianti, C. Nulat Panggayuh Mahardika, Wahana Cahya Wibawa,
berhasil memanfaatkan minyak jelantah sebagai pembersih lantai (karbol
minyak jelantah/Karbol Milan). Menurut Asri, mereka membuat Karbol
Milan, karena Karbol merupakan produk pembersih lantai yang banyak
digunakan oleh rumah tangga dan seluruh gedung-gedung instansi, lembaga
ataupun pusat perbelanjaan. Bagi gedung-gedung besar setiap harinya
dibutuhkan karbol pembersih lantai dengan jumlah yang cukup banyak,
sehingga dibutuhkan anggaran yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan
pembersih lantai..
Hasan Ashari menambahkan, Karbol Milan diproduksi dalam beberapa
varian aroma yaitu aroma jeruk nipis, apel, bougenvile, dan melati.
Karbol Milan dikemas dalam botol plastik bening berukuran 600mL diberi
label produk dan petunjuk penggunaan. “Proses produksi Karbol Milan
dibagi menjadi tiga tahapan yakni tahap penjernihan minyak jelantah,
tahap pembuatan karbol, dan tahap pengemasan produk,” jelas Hasan.
Mereka yakin Karbol Milan berpotensi diterima pasar karena memiliki
kelebihan dibandingkan produk karbol lain. Karbol Milan menggunakan
bahan limbah minyak goreng, sehingga harganya lebih terjangkau.
“Harganya yang ekonomis dan kualitas yang tidak mengecewakan, menjadi
pertimbangan.konsumen yang semakin berhati-hati dalam membeli produk,
sehingga kami yakin Karbol Milan merupakan solusi untuk tetap bersih
dengan biaya terjangkau”, tegas Nulat Panggayuh. (witono/ls)
0 terbaik