Asy-Syaikh Muhammad bin ‘AbdulWahhab Al-Washoby Al-Yamany dalam Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid menyatakan bahwa cinta ada empat macam:
- Ayat Pertama, Cinta Ibadah,
Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yang dicintai-Nya.
- Ayat Kedua, Cinta Syirik, Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya. Allah berfirman :
{وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ}
“Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah..” (QS. Al-Baqarah: 165)
“Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah..” (QS. Al-Baqarah: 165)
- Ayat Ketiga, Cinta Maksiat, Yaitu cinta yang akan menyebabkan seseorang melaksanakan apa yang diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya. Allah berfirman:
{ وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا}
“Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang sangat.” (QS. Al-Fajr: 20)
“Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang sangat.” (QS. Al-Fajr: 20)
- Ayat Keempat, Cinta Tabiat, Seperti cinta kepada anak, keluarga, diri, harta dan perkara lain yang dibolehkan. Namun tetap cinta ini sebatas cinta tabiat. Allah berfirman :
{إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَى أَبِينَا مِنَّا}
“Ketika mereka (saudara-saudara Yusuf (‘alaihis salam) berkata: ‘Yusuf dan adiknya lebih dicintai oleh bapak kita daripada kita…” (QS. Yusuf: 8 )
“Ketika mereka (saudara-saudara Yusuf (‘alaihis salam) berkata: ‘Yusuf dan adiknya lebih dicintai oleh bapak kita daripada kita…” (QS. Yusuf: 8 )
Jika cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaatan kepada Allah sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban, maka cinta tersebut dalam hal ini telah berubah menjadi cinta maksiat. Namun, bila cinta tabiat ini menyebabkan kita lebih mencintai benda-benda tersebut sehingga sama seperti cinta kita kepada Allah atau bahkan lebih, maka cinta tabiat ini berubah menjadi cinta syirik.
sumber : mutiarahikmah.com
0 terbaik