Jalan Kusuma Bangsa adalah jalan yang bersejarah bagi masyarakat sekitar situ karena suatu peristiwa yang sangat membingungkan, tepatnya di perempatan sebelah barat jalan yang di situ terdapat pohon beringin besar dan beberapa tanaman bunga yang tertata rapi.
Siang itu nampak cerah, kicau burung terdengar sangat merdu, walau panas terik, namun di bawah pohon beringin yang besar itu tetap sejuk dan nyaman, tiba - tiba datanglah 2 orang aneh.
( Dengan marah – marah )
Josh Bush : “ Ajudan … !!?! ”
Ajudan I dan II : “ Siap … tuan … eh … menir ”
( Menjawab dengan serentak )
Josh Bush : “ Pantaskah seorang tuan yang kelelahan berdiri mondar – mandir di sini ? ”
Ajudan I : “ Oh … tentu tidak, tuan. ”
(Sambil memandang ajudan II yang kemudian mengangguk)
Josh Bush : “ Lantas bagaimana ? ”
Ajudan II : “ Bagaimana ya ……… ”
“ Oh … aku tahu … duduk tuan. ”
“ Ya … kan ”
(Sambil bertanya pada ajudan I dan tampak membetulkan kerah baju dengan sombongnya)
Ajudan I : “ Betul … ”
Josh Bush : “ Goblok … lalu kenapa aku tak kau carikan e … e … the chair. ”
Ajudan II : “ The chair apaan, tuan ? ”
Josh Bush : “ Goblok … 2 kali goblok, kalian ini kan orang luar negeri tapi kok nggak tahu bahasa Inggris to … “ the chair ” itu artinya kursi. ”
Ajudan II : “ Ooo … ooh … kursi to ”
“ Come on guys ! Kita carikan kursi bos kita. ”
Kemudian mereka berdua mencari kursi dan mempersilahkan Josh Bush duduk.
Josh Bush : “ By the way … kita sudah berjalan begitu panjang tapi si Sadam belum kelihatan juga ujung jenggotnya. ”
Ajudan I : “ Ngomong – ngomong, by the way itu apa, ya, guys. ”
Ajudan II : “ Tau … deh ”
Josh Bush : “ Aduh … kalian ini goblok kok nggak tambah – tambah sih, by the way artinya ya itu tadi yang barusan kalian bicarakan ”
Ajudan I dan II : “ Oh … itu ”
Josh Bush : “ Apa ? ”
Ajudan I dan II saling memandang dan saling mengangkat bahu mereka.
Ajudan I dan II :( Sambil tersenyum )
“ Nggak tahu … deh ”
Josh Bush : “ By the way itu artinya “ ngomong – ngomong ”, goblok. ”
Ajudan I : “ Goblok … e … goblok oh ngomong – ngomong to. Bilang dari tadi. ”
Ajudan II : “ Iya … ya … bos, kok, si Sadam seperti lenyap ditelan bumi ya … nggak muncul – muncul ”
Ajudan II :( Menyanyikan lagu Ari Lasso )
“ Tapi kini dia menghilang ku tak tau entah dimana …”
Ajudan I : “ Dia hilang ditelan bumi … ”
Josh Bush : “ Malah nyanyi lagi … suara udah kayak kaleng krupuk gitu … ini serius, it is the serious problem, you know. ”
Ajudan I dan II : “ Now … now ”
Josh Bush hanya geleng kepala melihat tingkah laku kedua ajudannya yang makin bodoh. Tiba – tiba … Terdengar suara hentakan kaki yang keras.
Bruk … bruk … bruk …
Sadam : “ Assalamu’alaikum … ”
“ Ahlan wa sahlan ya akhi ! ”
Josh Bush : “ Wa’alaikum salam … ”
“ Ahlan bika my enemy ”
Sadam : “ Apa … jadi aku ini musuhmu ? ”
Josh Bush : “ Iya donk … siapa yang tidak tahu kalau kita ini sedang bermusuhan. Semua dunia tahu, men. ”
Sadam : “ Man … men … man … men. He … harim kerjakan tugasmu. ”
Ana : “ Oke … bos ”
Perempuan yang cantik itu menghampiri Josh Bush dan mulai merayu agar Josh Bush menyerah. Sit … suit … Para ajudan Josh Bush mulai tertarik.
Ajudan I : “ Wow … it’s very beautiful ”
Josh Bush : “ Kalau urusan cewek saja, kalian jadi clever ”
Ana : “ Hello … tuan. Tuan Josh Bush ganteng, deh ”
Josh Bush : “ Cih … aku tak tertarik denganmu ”
Ana : “ Ya … sudah diberi gratis kok nggak mau ”
Ajudan II : “ Bos … sayang kan kalau dilepas. Cantik banget, kalau bos nggak mau, kan bisa buat kita aja ”
Ajudan I : “ Iya bos … kita nyerah aja biar itu harim jadi milik kita ”
Josh Bush : “ Enak aja … ini menyangkut harga diri bangsa kita ”
Ajudan I : “ Tunggu, bos. Bicaranya diterusin nanti aje, ane HIV nich, hsrat ingin vivis ”
Josh Bush : “ A B C D E ! ! ! Aduh boo’ capek dech, eke !!!
“ Ajudan cerewet. Cepetan vivisnya, GPL, suwi tinggal, keri ledakne ”
Sadam : “ Jadi bagaimana … ? ”
“ Ente menyerah dan mendapatkan gadis ana atau tetap berniat menghancurkan bangsaku ? ”
Josh Bush : “ Aku tak akan menyerah hanya gara – gara gadis kayak gitu, gengsi donk … ”
Ajudan I : “ Good malam, bos … ane udah balik, terusin bicaranya, donk ”
Ajudan II : “ Ya … kita nggak akan seperti air di daun talas ”
Ajudan I : “ Ya … kita nggak boleh seperti pasir di dalam tas ”
Josh Bush : “Ajudan … kamu diam sebentar aza napa sich !!! Ya … kita tidak boleh seperti air di daun talas ”
Sadam : “ Oh … jadi gitu. Kalau gitu keputusannya, serbu ………… !!! ”
Ajudan I dan II : “ Wah gawat … sekutu lawan melakukan penyerangan, kita harus menyerangnya. Serbu ……………… !!! ”
Merekapun saling hantam hingga warga sekitar panik dan berkumpul di sana tapi tak tau apa yang harus mereka lakukan. Sampai akhirnya datanglah ambulan dan sekelompok orang berbaju putih.
Dokter : “ Ada apa ini ? ”
“ Suster … atasi mereka ”
suster : “ Bagaimana mengatasinya, dokter ? Suasana masih membahayakan ”
Akhirnya para asisten dokter itu memisahkan perkelahian mereka. Salah satu warga bertanya kepada dokter itu :
Warga I : “ Ada maksud apa dokter ke sini ? ”
Warga II : “ Ya … untung dokter datang, sungguh itu sangat kebetulan sekali. ”
Dokter : “ Saya ke sini bermaksud untuk menangkap mereka yang telah berbuat kekacauan di sini. Mereka semua pasienku yang kabur dari RSJ. ”
“ Sekali lagi maafkan kami ”
“ Ya … mereka gila saat terjadi ketegangan antara Amerika dan Irak kemarin,jadi bicara mereka ngawur. Suster … tangkap mereka ! ”
suster : “ Baik, dokter … Apakah orang yang berkacamata dan yang kecil itu ? ”
dokter : “ Betul, suster … Ayo cepat tangkap mereka ! ”
Josh Bush : “ Tunggu, suster … kami masih perang nih … suster baik deh ”
Para warga pun pulang dengan lega karena kekacauan itu mereda dan dapat terselesaikan walaupun agak menggelikan karena ternyata mereka adalah orang gila yang kabur dari RSJ. Mereka pun berkata :
“ Aduh … Aku bingung ?!!! ”
Fauziah Husnaa
Masih perlu banyak belajar. Belajar apa saja. Hampir selesai KKN-PPL dan sedang akan mengajukan judul skripsi. Sangat suka dengan desain dan kartun... Masih aktif sebagai mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta.
0 terbaik